
H. Amir Husein J/ Djambak, Gelar Radjo Lelo, lahir di Padang pada 2 Februari 1943 menekuni profesi wartawan sejak tahun 1968. Pertama bekerja pada Harian Umum Abadi dari tahun 1968 hingga tahun 1974. Koran ini dibredel pada peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) pada tahun 1974. Kemudian saya bergabung dengan Harian Umum Pelita dari tahun 1974 hingga tahun 1997. Lebih separoh usia saya habis dalam menjalankan profesi sebagai kuli tinta atau kuli disket di lapangan. Profesi wartawan saya senangni dan saya tekuni dengan niat ikhlas semata beribadah Allah SWT..
Setelah masa organik sebagai wartawan Harian Umum Pelita berakhir, dalam usia semakin tua juga, saya melanjutkan bekerja pada Tabloid Terminal, Tabloid Maritim Nusantara, Majalah Romantika, Majalah Kadin DKI Jakarta, TBM Zaman dan sekarang mengasuh Majalah Islam AL IMAN. Pengalaman menjalankan tugas sebagai wartawan telah menambah wawasanku yang cukup bermanfaat. Karena saya dapat menimba ilmu dari para pejabat penyelenggara negara. Jika Allah mengizin dan memberikan umur panjang, insya Allah, saya akan mencocoba melanjutkan profesi ini menjadi penulis dan pengarang.
Sebelum menjadi wartawan, selaku anggota Resimen Mahasiswa (Menwa), setelah mendapat pendidikan latihan dasar kemimilitera, saya diperbantukan menjaga tahanan
G-30 S/ PKI di Salemba, Jakarta dibawah naungan Polisi Militer Kodam V/Jaya (Pomdam V/Jaya). Kemudian sesuai latar belakang pendidikan, saya pindah menjadi karyawan Penerangan Komando Daerah Mileiter (Kodam V/Jaya) di Jakarta antara 1966 sampai 1968. Perlu dijelaskan Kodam V/Jaya telah berganti nama menjadi Kodam Jaya yang mulanya berkantor pusat di Lapangan Banteng Barat, kini pindah ke Cililitan Jakarta.
Pendidikan SR/SD di Padang, SMP selesai di Tanjung Pinang dan SMA di Padang. Kemudian melanjutkan ke Perguruan Tinggi Publisistik (PTP) Pilot Proyek PWI Pusat
di Jakarta hingga tingkat IV dan kemudian terjun ke dunia wartawan.
Buku ini merupakan sumbangan pikiran dalam mensosialisasikan adat dan agama di Ranah Minang bagi anak anak, dan kemenakan saya serta para remaja Minangkabau. Saya mengharapkan orang Minang menjadi insan bangsa yang bermoral dan memiliki budipekerti yang tinggi sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan tuntunan Assunnah. Selamat membaca, semoga.-

0 komentar:
Posting Komentar