Senin, 27 Juli 2009

Menurunkan Berat badan, Yuk!


Kalo Kita sih sederhana aja… knp sederhana ???

Karena kita bukan seorang ahli yang melakukan peneitian dalam jangka waktu bertahun-tahun di dalam ruang laboratorium yang super sunyi dan berbau berbagai content zat kimia yang mungkin sebagian dari kita tidak mengenal betul bagaimana benda itu di kemas untuk akhirnya kita konsumsi.Bisa dibilang seperti membeli kucing

dalam karung. Kenyataan yang terjadi sekarang hampir dari 80% pasien yang ingin bebas dari kelebihan berat badan malakukan itu.

Sebenarnya Resep itu Mudah….

Mau tahu apa resepnya….???

Resepnya tuh ada pada diri kita sendiri. Bisa di bilang Seberapa besar kepercayaan diri kita dalam berpikiran positif untuk melawan semua rasa ketidakyakinan akan hal yang menurut kita sulit dan segera beranjak untuk menganggap semua itu menjadi mudah, bahkan sangat mudah. Di saat kita menganggap semua itu mudah semua hal saya rasa akan berjalan lebih baik dibandingkan anda terlalu mempercayai orang lain yang notabennya tidak mengenal anda lebih baik di banding diri anda sendiri.

Mindset yang saya terapkan disini adalah

1. Bilang iya dan yakin akan iya mu itu.
2. Setelah Bilang Iya, Kombinasikan Iya dari pikiranmu itu dengan menggerakan seluruh fungsi organ tubuhmu dengan iya mu itu.
3. Beranjak Mulai Lakukan hal-hal positif yang tentunya akan memberikan banyak dampak positif pula untuk masalahmu. (hal terpenting)
4. Jangan Pernah Menyerah, karena manusia yang pasrah tidak akan lebih baik kondisinya dibandingkan dengan manusia yang terus berjuang tanpa lelah untuk mencapai tujuannya. (secara logika)

Kesimpulan yang bisa saya tarik disini adalah bahwa Manusia pada dasarnya mempunyai kekuatan yang tak ternilai hebatnya di bandingkan dengan teknologi maju yang sedang pesat dan marak pada saat ini. Jadi Mulai sekarang berpikirlah bahwa anda bisa. Anda bisa melakukan apapun yang anda mau. Dan percayalah Tuhan Lebih menyukai hambanya yang tak kenal lelah untuk berusaha di bandingkan hambanya yang hanya bisa berpangku tangan dan meratapi nasib…

Treat yang kami sarankan untuk mengurangi berat badan :

1. Perbanyaklah mengkonsumsi sayur-sayuran, karena dsana terdapat jutaan vitamin yang dapat melancarkan pencernaan dan fungsi metabolisme pada tubuh kita.
2. Rajin-rajinlah berolahraga, tidak perlu olahraga yang berat-berat, cukup untuk mengeluarkan keringat saja stiap harinya. Tapi kalo kita boleh share, kalau anda punya waktu sekitar 3 hari atau lebih cobalah untuk naik gunung. Saat anda naik dengan ukuran 80 kg berat anda anda akan terkejut setelah turun bahwa 10 kg lemak anda telah hilang. Hilang karena keringat yang terus bercucuran ditambah dengan udara disana yang sangat menyehatkan.
3. Cintailah badan anda, Yakinlah bahwa badan anda bagus, bahkan yang terbaik. Sehingga pembawaan anda nantinya pun akan lebi enjoy dan tentunya akan terlihat lebih baik dan menarik.

Semoga apa yang kami berikan ini dapat bermanfaat bagi anda semua. Karena tidak ada yang lebih menyenangkan untuk kami selain melihat apa yang kami berikan dapat bermanfaat dan menjadi berkah.

Minggu, 26 Juli 2009

Hukum Kekeluargaan


Kenapa Orang Minangkabau
Memilih Matriachat ?

Barangkali satu satunya suku bangsa di Indonesia yang menganut garis keturunan matriachat ( ibu) hingga saat ini adalah orang Minangkabau. Salahkah?.
Memang ada pihak yang kurang memahami mengapa kita memilih garis keturunan
ibu, karena dianggap bertentangan dengan Islam. Sebenarnya tidak, bahkan lebih Islami jika dikaitkan dengan Sunnah Nabi Muhammad saw. Bukankah Rasulullah saw. yang telah merubah kebiasaan kaum jahiliyah menganggap wanita hina dan rendah derajatnya.
Oleh Nabi saw. diangkatlah harkat dan martabat kaum wanita, sehingga pengabdian sang anak tiga kali harus lebih besar dari sang bapak. Lebih jauh dari itu dikatakan, surga di’itibarkan berada dibawah telapak kaki ibu
Dalam kaitan ini pula kita perlu menelusuri kenapa pendahulu kaum adat di Minangkabau memilih sistim matrilial diatas. Menurut penulis adat Minang tidak pernah melanggar hukum hukum Islam. Orang Minang memilih sistim garis keturunan ibu tidak ada kaitan hukum perwalian dan pembagian warisan dalam masyarakatnya.
Semua hukum dan ketetapan agama Islam tidak akan dilanggar oleh ketentuan dan keputusan keprapatan adat. Misal hukum perwalian dalam perkawinan tetap akan dilakukan oleh si bapak kandung anak perempuan. Bahkan KUA di Sumatera Barat tidak sembarang saja menikahkan anak gadis, ditanya dulu bapaknya masih hidup atau mati baru diterima perkawinan wali hakim. Begitu juga pembagian harta warisan guna gini tetap menurut aturan Islam seperti perempuan dan dua pertiga buat anak laki laki. Cuma saja ada warisan turun-temuruan yang tidak boleh dijual dimanfaat hasilnya melalui kaum ibu bagi kesejateraan anak anaknya. Namun kadangkala begitu si anak laki akan menerima hak pembagiannya dia memberikan kepada saudara perempuannya dengan perhitungan kaum perempuan itu lemah. “Ini buat bekalmu, aku akan merantau”, begitu kira kira dialog dua saudara antara laki dan perempuan. Tidak sampai di situ saja saudara perempuannya tetap memonitor nasib saudara yang merantau. Kalau kandas di rantau maka saudara perempuannya akan mengirimkan hak saudara laki lakinya tersebut.
Menurut penulis setidak terdapat tiga alasan pendidiri adat memilih matriachat sebagai aturan pembagian harta warisan dalam kaitan melindungi kaum wanita yang lemah.
Pertama, Adat Minangkabau mengikuti Sunnah Rasulullah saw. Jika kita orang yang mengaku beriman kepada Allah, percaya akan adanya Allah, sedang Nabi Muhammad saw. adalah Rasulnya Allah. Ini setiap saat kita baca lafazs dalam sahadat, terutama dalam sholat lima waktu sehari semalam. Jika Nabi saw telah mengangkat derajat dan melindungi kaum wanita yang diajarkan Nabi saw. ,tentu harus kita ikuti sunnahnya, bahkan merupakan ibadah sunnat.
Kedua, orang Minangkabau menjalan garis keterunan ibu (matrilinial) bukan sembarangan, tetapi sudah melaui pemikiran mendalam para pemipinan adat yang juga pemimpin masyarakat sebelum berdirinya republik ini. Bukankah masa depan bangsa berada di tangan kaum ibu. Jika rusak moral kaum ibu, maka akan rusak generasi mendatang. Untuk itulah kepercayaan mendidik anak diuatamakan pada kaum ibu melalui jaminan sosial memadai. Misalnya pemberian hak menikmati warisan tinggi yang
didapat dari ninik niniknya berdasarkan kesukuan. Ini berarti, saudrara perempuan dilanjutkan ke kemenakan secara turun temurun pula. Karena itulah ada ketentuan adat bahwa harta warisan tinggi yang diistilahkan pula tembilang besi diutamakan pada kaum perempuan. Di sini tercermin sifat sosial dan perlindungan pada kaum perempuan agar tidak sampai terjerumus ke lembah hitam. Lembah tentu bisa dimaklumi.
Ketiga, orang Minangkabau memilih garis keturunan ibu sangat sangat terkait dengan keturunan. Maaf kalau yang lebih tahu bapak si anak adalah ibu kandungnya. Artinya dia (ibu) tahu janin sang bapak mana yang tersimpan dalam rahim. Maaf, sekali lagi masuknya janin seorang pria ke dalam rahim seorang perempuan bisa saja melalui silingkuh yang orang lain tidak tahu. Apalagi sang suami sah bertugas jauh ke daerah lain atau katakan berlayar. Karena godaan sahwat atau itu harta terjadilah apa yang perbuatan terkutuk yang dilarang agama dan tidak diinginkan diatas.
Sekian semoga buku kecil ini bermanfaat dalam menangkis tundingan bawah adat Minangkabau bertentangan dengan hukum hukuim Islam

Kultur Masyarakat Minangkabau


Penulis perlu mengacungkan jempol pada beberapa gubernur Sumatera Barat yang tetap mempertahankan pembagian Wilayah Adat dengan lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN)-nya, disamping pembagian wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam hal ini, Gubernur merangkap sebagai Ketua Pemangku Kerapatan Adat Alam Minangkabau
Selain itu untuk melestarikan adat alam Minangkabau telah pula berdiri sebagai wadah organisani Mingangkabau baik di kampung maupun di perantauan.

Usaha pembinaan dan pemeliharaan kebudayaan nasional termasuk menggali dan memupuk kebudayaan daerah sebagai unsur penting yang memperkaya dan memberi corak pada khasanah budaya nasional. Sehubungan dengan itu layaklah kita masyarakat daerah Sumatera Barat yang dikenal sebagai penganut Adat Minangkabau yang fanatik, turut mengsukseskan dengan cara menggali, melestarikan, serta mengembangkan Adat Istiadat Minangkabau sesuai dengan keinginan luhur untuk hidup beragama, beradat dan berbudaya serta bermasyarakat dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang Dasar 1945. (Gubernur KDH Sumbar pada peringatan ke- 17 Ikatan Siaran Minang di Jakarta tahun 1984).

Berbicara sekitar pembagian wilayah adat bermula sebelum kita dijajah oleh Belanda 350 tahun, Jepang 3,5 tahun hingga sekarang. Namun yang kita sayangkan kurang antusias masyarakat, sehingga banyak diantara generasi mudahnya tidak tahu wilayah nagari dengan kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang tersebar di seluruh Sumatera Barat.

Untuk itulah pula, penulis berharap buku kecil ini dapat menambah wawasan para remaja Minangkabau baik di kampung maun di perantauan mengatahui seluk beluk adatnya.
Apa itu Nagari, Nagari adalah suatu kesatuan wilayah berdasarkan penduduk orang Minangkabau yang terdiri dari empat jinih (empat suku). Misalnya di Nagari Nan XX Padang Kota terdapat empat suku yaitu, Chaniago, Tanjung, Melayu dan Jambak.
Salah seorang dipilih sebagai pengulu pucuk dari keempat suku tersebut.

Khusus KAN merupakan wadah musyawarah dan mufakat untuk menyelesaikan persoalan anak/kemenakan dalam kaitan adat istiadat yang terjadi dalam nagari di dalam nagari.
KAN juga bisa berfungi menyelesaikan silang sengketa antara satu dengan yang lain misalnya, masalah warisan atau pusaka tinggi yang terkait dalam suatu kaum atau satu kain dengan kaum lainnya. Sayangnya masyarakat kita belum banyak memanfaatkan disamping dianggap putusan KAN masih belum mempunyai kekuatan hukum perdata.
Dan ini kaitan erat pula dengan terdapat suku-suku dalam etnis Minangkabau yang akan kita coba menguraikan berkaitan dengan susunan masyarakat Minangkabau. –

Tata Kehidupan


Hubungan Agama dan
Adat di Ranah Minang

Sebenarnya dari filsafat adatnya diatas, sudah tercermin hubungan adat dan agama tidak dapat dipisah. Orang Minang tak akan menerima bika dikatakan tidak beradat. Dan akan lebih marah lagi kalau dikatakan kafir.

Dari falsafah adatnya itu pula, orang Minang dikatakan kuat adatnya dan taat agamanya.
Bukanlah dikatakan orang Minang kalau tidak beradat dan bukan pula mereka orang Minang kalau tidak Islam. Orang Minang harus Islam begitulah tegasnya.
Bukankah Islam juga mengajarkan umat dengan beradab sopan santun, sama besar saling hormat menghoramati, orang tua atau orang yang tua dimuliakan, yang kecil disayangi. kesemua berkaitan dengan ajaran dan budaya Islam.

Jadi, adat dan agama sangat erat hubungannya di Ranah Minang. Orang Minang identik dengan orang Islam. Ini berarti orang Minang pasti orang Islam..Jika ada yang bukan Islam bukanlah orang Minang. Itulah makna filsafat Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah diatas.

Mereka yang bukan beragama Islam pasti adalah pendatang secara adat. Andaikata ada diantaranya yang sesat dia tidak dianggap lagi orang. Bahkan ninik mamak (datuknya) akan mengusir dia dari kaumnya. Mereka yang bukan Islam itu boleh saja menyebutkan dirinya orang Sumatera Barat.

Hubungan agama di Ranah Minang tidak hanya sekedar berdasarkan filsafat, namun lebih jauh merupakan dua sisi mata uang. Di satu sisi orang Minang yang beragama Islam harus melaksanakan syariat agama dengan baik. Di sisi lain orang Minang dituntut mematuhi adat istiadatnya dan tunduk pada pimpinan adat seperti, ninik mamak, datuk dan pengulu. Mereka yang melanggar adat dapat dibuang sepanjang adat oleh ninik mamaknya.
Pernikahan seketurunan (sepesukuan) sangat tabu, karenanya setiap adanya rencana perkawinan putra putrinya, maka yang ditanyakan adalah agama dan sukunya. Dalam hal ini peran niniak mamak sangat penting dalam memulai rencana perkawinan. Bagi anak perempuan wali nikah tetap bapak, bukan ninik mamak sesuai dengan hukum Islam.

Pengulu ( PPN-KUA) yang menikahkan pertama ditanyakan apakah calon penganten sholat. Kemudian ditanyakan rukun sholat untuk membuktikan sang calon penganten sholat atau tidak. Setelah itu kedua calon penganten baru dinikahkan oleh pengulu.Begitu pula dalam ijab kabul, calon harus membaca dengan lancar. Tidak jarang orang tua calon penganten perempuan menyuruh calon menantunya membaca ayat ayat suci Al Qur’an sebelumnya untuk membuktikan menantunya orang yang taat beragama. Begitulah eratnya hubungan adat dan agama Islam di Ranah Minang. Bahkan ini sangat dipuji oleh orang orang luar Ranah Minang. Maka kita mestinya bangga menganut garis keturunan ibu (matrilinial) tersebut diatas

Adat di Ranah Minang Sangat Tertata dengan Baik


Belakangan ini sengaja atau tidak orang banyakyang mengkatomi (mempertentangan adat dan gama) di Ranah Minang. Ini terutama antara filsafat adatnya dengan Islam dilakukan secara halus tidak saja oleh orang luar, tetapi juga para generasi muda yang kurang memahami filsafat adatnya yang bernilai tinggi diatas Untuk itu orang tuamu ini mencoba menguraikan nilai nilai luhur yang terkandung dalam filosofinya.adat kita tersebut.
.
Wahai putra putriku, para kemenakan serta seluruh remaja Minang, Allah SWT telah menjadikan kita bersuku suku dan berbangsa bangsa guna satu sama yang lain saling mengenal. Tiap bangsa punya budaya, tiap suku mempunyai adat. Lain lubuk, lain ikannya, lain padang lain belalangnya. Selain itu sebagai orang mengaku beriman, kita harus yakin bahwa Allahla yang telah menentukan tempat asal dan kelahiran kita di dunia, diantara kita orang Minang ditakdirkan lahir di bagian bumi Allah di daerah Sumatera Barat. Sementara keturunan kita bisa saja dilahirkan di tempat lain. Kita perlu bangga ditakdirkan Allah lahir menjadi orang Minang.

Dalam QS Al ‘Araaf ayat-10 Allah berfirman: “Sesusungguhnya telah Kami (Allah) tempatkan kamu di muka bumi ini dan sudah Kami beri penghidupan kepadamu. Ttetapi sedikit sekali kamu yang bersyukur kepada Kami”. Ayat ini sekaligus hendaknya dijadikan peringatan agar kita manusia mensyukuri segala ketentuan dari Allah.
Ranah Minang nagari beradat, alamnya nan elok permai, penduduknya rahmah pandai mengaji, berpantun berpetiti. Salah satu dainatarnay: “Anak dipangku, kemenakan dibimbiang, urang kampung dipertenggangan”. Anak dipangku artinya yang merupakan amanah dari Allah menjadi tanggungjawab ibu-bapaknya. Sedangkan kemenakan dibimbing merupakan bagian tanggung jawab ninik mamak dalam kaum.

Begitulah sifat dan kultur yang harus dipunyai anak nagarinya. Seorang laki laki M inang di dalam keluarga isteri menjadi bapak sekaligus menjadi orang sumando/sumenda.
Tersebut, “Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah (Qur’an)”, itulah adat nan sabana adat, tak lapuk di hujan, tak lengkang di panas. (Tidak lapuk kena hujan dan tidak lengkah kena panas). Ini jelas adat Minangkabau telah tertata dengan baik.
Anak anakku, kita wajib mengengal diri kita, dari mana dan mau ke mana kita ini.
Yakin, manusia adalah ciptaan Allah SWT. Manusia pertama Nabi Adam AS. dicipatakan langsung oleh Allah dari tanah, kita manusia berikutnya diciptakan dari sari pati tanah. Jelaslah, diri kita ini adalah manusia. Selanjutnya kita bertanya pula siapa yang menciptakan Yang menciptakan kita adalah Allah Yang Mahakuasa.Tujuan kita adalah mencari keredhohanNya yang kemudian kembali menghadapi pengadilanNya. Jadi kita semua akan kembali kepada Allah yang menciptakan kita manusia.

Sebagai orang yang dilahirkan di Ranah Minang, penulis sangat kagum akan pola pemikiran dua orang datuk, pendahulu kita (founding father). Keduanya. Datuk Perpati Nan Sabatang dan Datuk Ketemanggungan. Dan keduanya telah mempu mengatur tatanan kehidupan yang baik sebelum Islam masuk ke Minangkabau.Tatatan kehidupan itulah yang disebut adat istiadat. Bahkan sampai sampai terdapat filsafat adat kita yang mendekati firman Allah SWT. Bagi anak anak dan kemenakan kemenakanku yang hidup di luar Ranah Minang laksanakan makna prihabasa: “Di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung”. Artinya kalian harus pandai pandai bergaul dengan etnis lain dan jangan dilanggar adatnya.
Lainnya, “Alam Terkembang Jadi Guru”. Kalau ada petuah alam terkembang jadi guru, maka kita tentu harus mempelajari alam itu sendiri. Sedangkan membaca alam tentu tidaklah mudah, karenanya kalian juga harus pandai membaca tersurat dan yang tersirat. Kalian harus mampu membaca keadaan alam daerah kita, kesuburan tanahnya, dan keadaan cuacanya serta lain lain berkaitan dengan alam. Jika ditakdirkan kalian lahir di luar Ranah Minang pelajari dan baca alam di mana kalian lahir, namun tidak pula lupa membaca alam nagari leluhurnya.

Nah, jika kita kaitkan dengan wahyu yang pertama diterima Nabi Muhammad saw,
Allah SWT menyuruh Nabi membaca, bacalah (iqra). Berulang kali Allah melalui Malaikat menyuruh Nabi saw. mambaca. Kini kita kenal dengan nama Surat Al ‘AIaq.
Ini menurut penulis sangat identik dengan informasi “Alam Terkembang Jadi Guru” diatas.
Selain itu masih banyak lagi filosofi adat Minang yang tidah hanya bersifat lokal, tetapi juga menyeluruh bagi semua umat manusia. Ini meliputi ajaran politik, sosial ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan. Cara hidup berdemokrasi akan bisa di ambil dari filsafat adat yang menyatakan: “Sadanciang bak basi, Saciok bak ayam. Bulek alah bisa digolongkan, picak alah bisa dilayangkan”. Makna kalau senada seiya sekata, kalau sudah sadancing (bunyi besi) dan saciok bak ayam (suara ayam), maka segala hasil musyawarah dan keputusan rapat dijadikan kesepakatan yang harus dilaksanakan bersama.
Lainnya mengenai pertahanan dan keamanan bisa dikaitkan dengan filsafat adat yang berbunyi: “Tagak Kampuang Mamaga Kampuang, Tagak Nagari Mamaga Nagari, Tagak Bangso Mamaga Bangso”. Artinya, bila kita berada dalam suatu ikatakan kampung, maka kita akan mengamankan atau menjaga nama baik kampung kita, kalau berada disuatu nagari, maka kita akan mempertahankan nagari (termasuk dalam perlombaan) apa saja.

Sedangkan tagak babangso mamaga bangsa, ini sifatnya sudah nasional kita bersedia berkorban apa saja untuk mempertahankan kedaulatan negara dan bangsa kita dari ancaman penjajah atau musuh dari manapun datangnya. dam masih banyak lagi filsafat adat Minang yang perlu kita gali dan diterapkan sebagai orang beradat. Sebab kalau hanya melihat kulitnya saja atau sepotong potong mengetahui adat, maka kita akan keliru menilainya.
Berbagai petatah petiti Minangkabau selalu menagambil hal hal yang berhubungan dengan alam. Contohnya :

“Panakiak pisau sirawiek” (Panaik pisau siraut)
“ ambiek galah batang lintabuang” (ambil galah batang lintabuang)
“ si lodang ambiek keniru” (silodang ambil untuk meniru)
“nan satitik jadikan lawiek” ( yang setetes jadikan laut)
“nan sakapa jadikan gunuang” ( yang sekepal jadikan gunung)
“alam takambang jadi guru” (alam terkembang jadi guru)

(sumber: AH. Djambek)

Himbauan


Anak-Anakku,
Kemanakan-kemenanku,
dan para Remaja Minang

Wahai anak anakku, kemenakan kemenakanku, bahkan cucu cucuku serta para remaja Minang. yang kucintai. Sudah lama mamak in imerantau dan sudah lanjut usianya.
Kini usia Uncu (pnggilan kemenakan) sedang berjalan memasuki usia Rasulullah saw. Usia muda sudah aku lewati, aku tinggalkan kenangan, impian, lamunan lamunan dengan pengalamanku.dalam bentuk buku kecil ini yang barangkali berguna dalam mengarungi kehidupan di zaman kemanjuan disebutk zaman modern sekarang. Namun akhlak bangsa bukannya maju, semakin melorot yang sering disebut para ulama sebagai jahiliyah modern..

Pribahasa kita mengakakan: “Lama hidup banyak dirasa, jauh jalan banyak dilihat”. Artinya orang tua yang telah lama hidupnya banyak yang dialaminya. dan orang tua yang jauh perjalanan akan banyak yang dilihat.
Hidup uncu penuh ujian dan derita. Pertama sejak lahir telah dibawa pakuasi (evakuasi) oleh orang tua menjauhkan peperangan. Belanda memboceng dengan sekutu ingin bercokol kembali setalah tiga setengah abad men jajah bangsa ini. Ini terjadi antara tahun 1946 hingga tahun 1949. Lainnya, pengalaman berbagai bentuk pemberontakan seperti, PRRI/Permesta antara 1957 hingga 1960. Sudah itu baru saja tamat SMA, meletus pemberotakan G-30 S/PKI, kuliahpun terbengkalai dan dan sebagai dan sebagainya.
Dengarkanlah ucapan dari kata hati kecilku ini!. Ucapan haq yang aku sampaikan secara jelas dan gamblang. Pegang teguhlah Islam dengan Al Qur’an dan Assunnah. Jangan lupa akan leluhur kita berasal dari Ranah Minang.
Masyarakat Minangkabau setelah lahirnya filsafat ‘Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendikan Kitabullah’ harusnya menjadi masyarakat yang taat bergama dan kuat adat istiadatnya. Betapa tidak adat Minangkabau telah menyesuaikan diri dengan agama yaitu agama Islam. Adat yang tidak sesuai dan sejalan dengan agama boleh ditinggalkan.
Wahai ..., anak anakku, kemenakan kemenkanku serta seluruh remaja Minang yang aku dambakan. Banyak aku menulis sebagai seorang kuli tinta, namun baru kali ini aku mengkhususkan menerbitkan sebuah buku kecil pentunjuk bagiku dan bagi kita semua. Aku menyeru dan mengajak untuk menjunjung budi-pekerti yang mulia memberantas segala macam kerusakan jiwa dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan memberantas kebejatan moral. Sebuah pantun Minangkabau menyatakan:
Semua harus saya sampaikan, aku menulis sampai sampai pena yang aku pakai menjadi tumpul dan lidahku menjadi buku kecil. Namun tetap belum ada hasil yang aku peroleh. Kemungkaran terus berjalan dengan tenangnya tanpa mammu kita memberantasnya.
Di setiap pelosok negeri perbuatan mungkar kita jumpai, makin banyak dalam berbagai bentuk. Wanita semakin berani berani membuka auratnya. Tubuhnya ditonjol tonjolkan, pergaulan bebas muda mudi bertambah mencolok, hingga tak heran orang tua terpaksa mengawinkan puteri setelah hamil. Atau mengawinkan putra setelah menghamilkan seorang anak gadis. Jika di Ranah Minang dulu terkenal adanya kawin paksa, kini terjadi kawin terpaksa. Di beberapa negeri di Jawa, hamil sebelum nikah tu dianggap biasa, bahkan ada yang sebelum dinikahkan, jambang bayi telah meleset keluar rahimnya dan disebutlah anak gadis beranak bagaikan Mariam melahirkan Nabi Is atas kekuasaan Allah SWT..
Negeri negeri Ranah Minang yang terkenal dengan keserasian akhlak, sangat ketat menjaga kehormatan diri dengan menutup aurat ... sekarang masya Allah!. Para wanitanya berpakaian terbuka mempertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kita gagal, nenek kita telah memperingatkan dari dulu, namun tidak dihiraukan lagi.
Tahukah engkau apa penyebabnya?. Sebabnya ialah, karena sampai hari ini kita belum menemukan pintu ke arah perbaikan dan kita tidak tahun jalannya. Wahai putriku, pintu perbaikan ada dihadapanmu, jika engkau meyakininya dan engkau berusaha memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah dan menjadi baik.
Untuk kaum pria anak anakku, kemenakan dan remaja Minang dari kecil engkau diajarkan mengaji dan sembahyang. Mengaji agar engkau tahu mengamalkan Islam terutama sembahyang. Dan sembahyang sebagai pencegah perbuatan kecil dan mungkar.

Wahai putra putraku ... remaja Minang !
Bila telah cukup usiamu, wajib hukumnya menikah atas dirimu. Ini untuk menghindarkan dari perbuatan dari dosa zina sebagai dosa besar. Kalau kita kembali dan berpegang pada sunnatullah dan tabiat nafsu obatnya ... adalah kawin.
Aturan dan hukum masyarakat atau bimbingan dan tuntutan ilmu pengetahuan memberikan 3 pilihan pada kita sebagai jalan keluar dari mencegah nafsu sahwat (seksual).
Dari ketiganya ternyata semua buruk, kecuali yang ke-empat yaitu nikah. Ketiga yang buruk itu antaranya, mengisi pikiran dengan gambar gambar porno atau lewat film, cerita jorok, gambar dab potret wanita telanjang. Semua akan dapat dilihat setiap bangun tidur. Cara melupakan dengan jalan seperti ini malah justru akan membahayakan dan menganngu pikiran, sehingga dapat merusak syaraf dan berakhir gila atau putus asa.
Cara lain melakukan masturbasi (istimaa), namun apabila dilakukan berlebihan dapat menganggu seimbangan jiwa, timbul perasaan sedih, tubuh lemah, mudah sakit, terlihat tua sebelum waktunya, murung, muka pucat, menyendiri, menjauhkan diri dari pergaulan masyarakat, malu bertemu orang, takut resiko hidup, menghindar dari setipa tanggung jawab. Ia mati sebelum mati.
Terakhir ikut menimba dari sumur dosa dan merasa kelezatan dari yang haram, menempuh jalan sesat menjadi langganan rumah rumah pelacuran, merusak kesehatan, medruntuhkan kepemudaannya dan agamanya, merobek robek baju dan agamanya sekedar menukar dengan kenikmatan yang sebentar dirasakan.
Untuk itu kepada anak anakku, para kemenakan serta remaja Minang tempuhlah jalan yang telah ditetapkan agama kita yakni, nikah dengan niat ikhlas karena Allah secara baik baik.
Bukankah kita orang Minang segala sesuatu menyangkut anak kemenakan bisa dimusyawarahkan dengan bundo kandung dan ninik mamak dari pada harus menanggung akibat buruk yang dikemukakan diatas. Yang paling kita takutkan, tentu tidak engkau saja yang berdosa wahai kaum remaja, tetapi para orang tua ikut menanggung dosamu. Bagi kita yang dikenal kuat adatnya disebutkan ‘arang telah tercoreng dikening’
.
Pria lebih dulu menempuh jalan dosa.
Engkau benar putriku, bahwa kaum prilah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa, bukan wanita. Tetapi ingat bahwa tanpa kerelaanmua dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah maju. Engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk. Engkau berkata pada pencuri: “Silahkan masuk”.. dan setelah itu engkau kecurian barulah engkau sadar. Baru engkau teriak .. tolong .. tolong ..aku kecurian.
Kalau engkau tahu bahwa lakil aki itu srigala dan engkau domba, pasti engkau akan lari, seperti larinya domba dalam ancaman cengkeraman srigala. Kalau engkau sadar bahwa laki laki itu pencuri, pasti engkau akan berikap hati hati.
Seandainya sikapmu itu tidak menghentikan upaya dan malah bersikap lebih brutal dengan mengucapkan kata kata yang jorok dan menggunakan tanganhya, cepat cepat engkau lepaskan sepatu dari kakimu dan pukulkan ke kepalanya...
Kalau engkau lakukan itu, pasti semua orang yang ada di sekitar tempat itu akan serentak menolongmu. Sesudah itu ... dia akan ngeri menganggumu wanita yang terhormat.

Wahai putriku .. remaja Minang.
Laki laki yang baik dan shaleh akan datang kepadamudengan segala kerendahan hati, memohon maaf, menawarkan kepadamu hubungan yang halal dan terhormat. Ia datang untuk meminang dan mengawinimu.
Seorang gadis betapapun tinggi kedudukannya, betapapun banyak hartanya, betapapun hebat ketenarannya dan pengaruhnya dia pasti mempunyai cita cita. ”Mencapai kebahagian yang tinggi yaitu bersuami menjadi isteri yang shaleha, termormat dan menjadi ibu rumah tangga yang baik”. Cita cita seperti itu pasti diharapkan oleh semua wanita, apakah dia ratu, keluarga raja, bintabf film Holuwood sekalipun atau wanita biasa.
Laki laki pada dasarnya akan menjadi wanita terhormat dan bukan wanita jalang atau bejat. Seandainya seorang laki laki bertunangan dengan wanita baik baik, tetapi sang wanita tiba tiba berubah akhlaknya, dia menyeleweng dan masuk kepada perangkap nista, cepat cepat si laku laki itu pamit meninggalkannya. Dia akan tegap melangkah keluar.
Kita sebagai orang timur mengapa menerima apa adanya dari barat. Sedangkan sebaian orang orang akhir akhir ini telah menlak ‘produksinya’ sendiri,
Masyarakat Eropa dan Amerika sebgiannya menolak percampuran bebas. Mereka menjaga betul pergaulan anak anaknya.
Di Paris banyak orang tua melarang anak putrinya pergi bersama pemuda untuk misalnya ke bioskop. Ada yang juga sudah muak jika menonton film porno. Di Amerika banyak orang tua yang memilih sekolah khusus putri untuk anak anaknnya. Mereka takut menyekolahkan di tempat yang bercampur dengan pria. Mereka juga sebagian mengawasi jika putri putri pergi berenang.
Mari kita jauhkan perbuatan tercela sebagai remaja Minang dengan mengamalkan falsafah kita diatas dengan sepenuh hati. Sekali lagi: “Adat Bersendi Syarak (Agama) , Syarak Bersendi Kitabullah (Al Qur’an). Artinya, Adat Bersendi Syarak (Agama) dan Agama bersendi Kitabullah (Al Qur’an dan Assunnah).
Jika kita berpegang teguh pada filsafat adat Minang diatas, insya Allah kita akan dijauhkan dari setiap perbuatan tercela. Pepatah mengatakan : “Sekali lacung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya”.

Kaitan adat dan agama


Makna yang Terkandung dalam “Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah”



Makna yang terkandung dalam “Adat Bersendi Syarak, Syarak bersendi Kitabullah” sangatlah dalam. Betapa tidak setelah filsafat ini diterima oleh kaum agama dan kaum adat pada putusan kaum agama dan kaum adat di Lembah Marapalam, maka berarti tidak ada lagi adat yang bertentangan dengan agama. Sekaligus filsafat ini menyatukan kaum adat dan kaum agama yang sebelumnya berseteru dalam kurun waktu yang cukup lama. Ini diantaranya ditandai dengan Perang Iman Bonjol di Ranah Minang.

Wahai anak anakku, kemenakan kemenakanku dan para generasi muda Minangkabau telah aku sadari dan maklumi banyak diantara kalian yang kurang mengerti secara mendalam tentang adat istiadat kita. Ini, pertama karena betul betul kurang mendapat pelajaran tentang apa itu adat istiadat. Selain itu tidak tertutup kemungkinan, ada pihak tertentu yang ingin menanggalkan orang Minangkabau dari filsafat adatnya itu dengan menunding adat dan agama di Minang bertentangan dengan Islam.

Mereka sengaja mengambil ‘kulitnya’ saja seperti, menyebutkan warisan di Minangkabau jatuh pada kaum perempuan. Mereka tidak tahu warisan di Ranah Minang, ada dua macam. Pertama, warisan turun temurun yang tidak boleh dijual, tapi hanya boleh dimikmati hasilnya seperti, sawah dan ladang. Jika sangatmemerlukan dana boleh digadai. Kegunaannya, diperlukan untuk tiga hal yaitu, pertama, gadih gadang belum berlaki (gadis yang sudah besar belum bersumai, kedua, mayit terbujur di pintu rumah (mayat terbujur di pintu rumah) dan ketiga, rumah gadang nan tirih (rumah gadang (adat) yang bocor).

Warisan kedua, yang dibagi menurut syareat Islam yaitu yang berasal dari penghasil suami isteri untuk anak anaknya. Dua pertiga untuk anak laki laki dan sepertiga untuk anak perempuan. Sungguh demikian anak laki laki karena secara moral harus melindungi saudara perempuannya, maka pembagian anak laki laki sering diberikan pada saudara perempuannya setelah tentunya diambilnya telebih dahulu.

Pemimpin dalam rumah tangga tetap sang bapak, sedang pemimpin dalam kaum (suku) dipegang oleh ninik mamak secara bertangga. Pemimpin kaum yang disebut ninik mamak mengatur harta warisan turun temuruan yang disebut juga pusaka tinggi atau tembilang besi.Artinya, ada ninik mamak satu keluarga, apabila saudara saudara perempuannya telah punya anak pula. Untuk pemimpin satu kaum diangkat seorang dari ninik mamak dari tiap satu kekuarga diatas yang disebut ninik mamak kaum (datuk).

Anak-anak dari saudara perempuan itulah yang disebut atau dipanggil kemenakan (Keponakan-Jawa Red). Betapapun tinggi pangkatnya atau ia seorang pejabat negara, akan tetapi jika dalam kaum harus tunduk pada datuknya. Diatas datu ada penghulu yang memimpin sebuah nagari beradat dipilih dari datuk datuk minimal empat suku (empat jinih). Perlu diketahui terbentuknya suatu pemerintahan ‘nagari’ paling sedikit ada empat suku dalam nagari itu. Walau ada kepemimpinan nagari, orang Minang tetap menghormati kepemimpinan pemerintah negara yang setingkat yaitu kecamatan.

Tujuannya adalah agar adat yang begitu indah dan mulia tercerabut dari hati orang Minangkabau itu sendiri, padahal banyak orang Islam di luar Minang sendiri banyak yang memuji filsafat adat kita diatas.

Oleh karena itu wahai anak anakku, kemenakan kemenakanku serta generasi muda Minang hayatilah adat dan agama yang telah menyatu diatas. Selain itu hati hatilah terhadap pihak yang ingin menanggalkan orang Minang dari adat istiadatnya. Kalau ‘jarum’ asutannya sudah menancap di dada anak muda, maka tidak tertutup kelak adat dan agama ditinggalkan oleh orang Minang sendiri. Hati hatilah, sekali lagi hati hatilah!.
Kita sudah sering menyebutkan bukan dia Islam kalau tidak menerima filsafat diata. Dan bukan pula dikatakan orang Islam jika tidak melaksanakan filfasat adatnya.

Pendidikan agama dan segi segi adat yang relevan dengan tuntunan zaman perlu ditingkatkan agar watak dan budi luhur bisa tetap tangguh menghadapi proses perobahan dan dinamika pembangunan ini. Ini sesuai dengan pepatah:

“kuek rumah karano sandi” - (kuat rumah karena sandi)
“rusak sandi rumah binaso” - (rusak sandi rumah binaso)
“kuek bangsa karena budi” - (kuat bangsa karena budi)
“rusak budi hancurlah bangso”- (rusak budi hancurlah bangsa)

Orang Minang Suka Merantau.


Orang Minangkabau suka merantau. Bahkan saking perantaunya ketika astronout sampai ke bulan, orang Minang-lah yang pertama ingin merantau ke bulan mendirikan rumah makan. Ini sebuh anekbot. Kenapa orang Minang suka merantau ?. Ini erat kaitannya dengan sebuah pribahasa Minang yang menyatakan:

“Karatau madang di hulu”,
“Babuah babungo balun”
“Marantau bujang dahulu”,
“Di rumah paguno balun”

Apabila telah sampaidi rantau
nasehat melalui pepatah adalah:

“Mandi di baruah baruah”
“Mengecek di bawah bawah”
“Di ma bumi dipijak”
“ Di sinan langit dijunjung”

Artinya, orang Minang merantau dari muda karena di rumah gadang belum diperlukan. Belum bisa diajak musyawarah, karena usianya. Karena itu tidak heran kalau usia belasan telah banyak pemuda Minang yang meningalkan orang tua, kampung halaman, tapian tempat mandi untuk merantau.
Sebelum merantau banyak nasehat dari orang tua (ibu-bapak), ninik mamak dan guru mengajinya. Bahkan para ninik mamak membekali dengan ilmu pencak silat.
Pemuda Minang harus mampu menyesuaikan diri di mana berada. Inilah
pribahasanya: “Dima bumi dipijak, disinan langiak dijujuang”.
Tiga motivasi merantau orang Minang:

a. Karena di kampung belum diperlukan – Karena di kampung belum diperkukan
b Mencari punggung nan indak balampok _ Mencari penghidupan
c. Mencari ilmu dan pengalaman

Sertelah berhasil baru pulang ke kampung halaman untuk ‘diparumahkan’ (dicarikan ijodoh/isteri). Semakin berhasil dia dirantau, semakin bersilang carano na datang. Artinya seorang remaja Minang yang berhasil menuntut ilmu baik budi pekertinya atau berhasil usahanya di rantau, maka banyak orang yang meminta untuk menjadi menantunya. Setelah berumah tangga barulah diberi gelar oleh ninik mamak. Maka terkenal pula pribahasa : “Ketek ba namo, gadang ba gala” – Kecil punya (dipanggil) nama, setelah besar dan beisteri diberi dan dipanggil gelar. Ini harus ditaati oleh kaum isterinya. Gelar ditetapkan berdasarkan suku suku di Ranah Minang. Misalnya dari Suku Djambak diberi gelar Radjo Lenggang, Radjo Intan dan lain lain.
Sekalipun ada yang yang berhasil merantau, namun demikian tidak semua anak Minag berhasil dirantau. Bagi yang tidak berhasil dan mungkin tak berbakat merantau, mereka akan dipanggil oleh Bundo Kandung dan Niniak Mamak untuk kembali ke kampung.diberi fungsi yang sesuai dengan bakat dan kepandaiannya, seperti guru mengaji, silat dan lain lain.
Keterampilan bersilat diajarkan pada anak Minag setelah selesai mengaji di masjid atau di surau. Biasa mereka tidur di tempat ibadah dan ke rumah orang tua untuk makan dan baru ke sekolah. Kebiasaan tradisi mengaji dan tidur (lalok) di surau sudah berkurang drastis. Barangkali itu pula sebabnya banyak anak anak Minang sekarang kurang pandai mengaji.

Sabtu, 25 Juli 2009

Kata Pengantar


Assalamu’alaikum W W

Dengan nama Allah SWT Yang Maha pengasih dan Penyayang, serta taufiq dan hidayahNya. Salawat dan salam tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Allah yang telah menggerakkan hati saya untuk menulis ‘buku saku’ ditujukan “Kepada Anak Anakku dan Remaja Minang”. Adapun judul : “Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersedndi Kitabullah”. Artinya, Adat berdasarkan agama, Agama berdasarkan Al Qur’an”. Filsafat inilah yang menjadi pilihan orang Minangkabau taat beragama dan kuat adat istiadatnya. Kalau adat mengatur pranata kehidupan dan agama mengajarkan kehidupan yang diredhohi Allah, maka keduanya saling mengisi. Ini bisa diibaratkan dua sisi mata uang, “Hablum minannas, Hablum minallah”. Artinya, melalui filsafat diatas orang Minang harus meningkatkan hubungan dengan Allah SWT selaku penciptanya secara vertikal dan hubungan sesama manusia secara horisontal.
Adat Minang mengatur hubungan kekeluargaan seperti, hubungan ninik mamak dengan kemenakan, hubungan ipar dengan bisan, hubungan induak bako dengan anak pisang.dan urang sumando dengan mertua serta hubungan tali temali dalam masyarakat Minangkbau.
Adapun yang mendorong hati saya untuk membukukannya karena terasa sekali semakin menurunnya minat generasi Minang untuk mengenal adatnya bahkan menganggap adat menghambat kemajuan.
Etnis Minangkabau adalah salah satu suku bangsa Indonesia yang cukup tua yang kini mendiami daerah provinsi Sumatera Barat. Ini bukan berarti keberadaan masyarakat Minangkabau terbatas pada daerah provinsi diatas saja, akan tetapi lebih luas lagi sesuai dengan ketentuan wilayah adat dimana sebagian masyarakat Minangkabau juga mendiami Negeri Sembilan, Malaysia dalam wilayah negara jiran Malaysia. Sesuai dengan tambo dari Kerajaan Pagarruyung wilayah etnis Minangkabau mulai dari “Durian Nan Batakuak hingga Ombak Nan Badabuah”. Batas ini hanyalah sebagai tanda (patokan) sehingga ada yang memperkirakan wilayah adat Minang meliputi Sumatera Tengah menurut pembagian provinsi sebelumnya.
Jumlah etnis Minang diperkirakan lk. 12 juta jiwa dengan perhitungan kasar sekitar 4 juta jiwa tinggal daerah aslinya di Sumatera Barat, 4 juta diperantauan dan 4 juta keturunan yang kesemuanya terbesar di seluruh nusantara bahkan di dunia
Dalam dalam kesempatan ini, penulis menghimbau khusus pada anak anaku sendiri yang lahir di rantau orang dan pada umumnya para remaja Minang untuk merenungi sebuah filsafat hidup yang menjadi pembahasan utama dalam buku ini..
Filsafat mana mengatur kehidupan dunia dan akherat. Atau boleh juga kita katakan filsafat yang bernakna “Hablum Minallah, Hablum Minannas”.
Jadikan filsafat ini sebagai “milik” yang sangat berharga tersebut. Disamping juga untuk tidak keliru menilai filsafat adat kita.
Kita bersyukur menjadi orang Minang dan lebih bersyukur lagi menjadi orang Islam.
Kita beragama Islam bukan hanya sebagai sebagai agama keturunan, tetapi agama yang diyakini karena telah menghayati sebagai agama diterima di sisi Allah SWT. Tujuan hidup mencapai kebahagian di dunia dan kebahagian di akherat. Kita harus banyak berbuat baik yang selain telah diperoleh dari tuntunan Raslulullah saw. ditambah dengan tatanan hidup menurut kultur kita sebagai etnis Minang
Sebagai kaum Muslimin dan Muslimat dan juga sebagai orang Minang yang terkenal kuat adatnya dan taat agamanya, kita mengharapkan berhasil meraih ‘amal ibadah sebanyak banyaknya selama hidup di dunia. Amal ibadah untuk kita bawa menghadap Allah Azza Wajala dalam penentuan kita akan masuk surga atau tidak sesuai janji Allah SWT tersebut.
Selagi kita masih dapat bernafas, berjalan di bumi Allah ini, kerjalan perintahNya jauhkan laranganNya. Ingatlah nafas kita itu adalah pemberian Allah. Jangan sampai usia kita habis percuma di dunia ini untuk mengejar harta kekayaan yang tidak akan dapat menolong nanti. Kita akan menyesal kelak saat datangnya malaikat maut akan mencabut nyawa (roh) dari jasad kita. Bagi yang banyak amal ibadahnya tidak akan merasa sakit, tetapi terhadap yang hidupnya penuh dosa mati itu sakit sekali.
Tegor sapa sangat kami harapkan bagi perbaikan buku kecil tentang adat dan agama ini. Demikianlah ajakan harapan penulis selaku orang tua dari perantauan. kepada anak anakku di manapun berada.
Sesuai dengan pepatah :

“Nan kuriak iolah lundi” = Yang Krurik ialah lundi
“Nan merah iolah sago” = Yang merah ialah sago
Nan baik iolah budi = Yang baik ialah budi
Nan indah iolah baso = Yang indah aialah baso

Sekian.

Mengenal Sosok Papaku Tercinta


H. Amir Husein J/ Djambak, Gelar Radjo Lelo, lahir di Padang pada 2 Februari 1943 menekuni profesi wartawan sejak tahun 1968. Pertama bekerja pada Harian Umum Abadi dari tahun 1968 hingga tahun 1974. Koran ini dibredel pada peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) pada tahun 1974. Kemudian saya bergabung dengan Harian Umum Pelita dari tahun 1974 hingga tahun 1997. Lebih separoh usia saya habis dalam menjalankan profesi sebagai kuli tinta atau kuli disket di lapangan. Profesi wartawan saya senangni dan saya tekuni dengan niat ikhlas semata beribadah Allah SWT..
Setelah masa organik sebagai wartawan Harian Umum Pelita berakhir, dalam usia semakin tua juga, saya melanjutkan bekerja pada Tabloid Terminal, Tabloid Maritim Nusantara, Majalah Romantika, Majalah Kadin DKI Jakarta, TBM Zaman dan sekarang mengasuh Majalah Islam AL IMAN. Pengalaman menjalankan tugas sebagai wartawan telah menambah wawasanku yang cukup bermanfaat. Karena saya dapat menimba ilmu dari para pejabat penyelenggara negara. Jika Allah mengizin dan memberikan umur panjang, insya Allah, saya akan mencocoba melanjutkan profesi ini menjadi penulis dan pengarang.
Sebelum menjadi wartawan, selaku anggota Resimen Mahasiswa (Menwa), setelah mendapat pendidikan latihan dasar kemimilitera, saya diperbantukan menjaga tahanan
G-30 S/ PKI di Salemba, Jakarta dibawah naungan Polisi Militer Kodam V/Jaya (Pomdam V/Jaya). Kemudian sesuai latar belakang pendidikan, saya pindah menjadi karyawan Penerangan Komando Daerah Mileiter (Kodam V/Jaya) di Jakarta antara 1966 sampai 1968. Perlu dijelaskan Kodam V/Jaya telah berganti nama menjadi Kodam Jaya yang mulanya berkantor pusat di Lapangan Banteng Barat, kini pindah ke Cililitan Jakarta.
Pendidikan SR/SD di Padang, SMP selesai di Tanjung Pinang dan SMA di Padang. Kemudian melanjutkan ke Perguruan Tinggi Publisistik (PTP) Pilot Proyek PWI Pusat
di Jakarta hingga tingkat IV dan kemudian terjun ke dunia wartawan.
Buku ini merupakan sumbangan pikiran dalam mensosialisasikan adat dan agama di Ranah Minang bagi anak anak, dan kemenakan saya serta para remaja Minangkabau. Saya mengharapkan orang Minang menjadi insan bangsa yang bermoral dan memiliki budipekerti yang tinggi sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan tuntunan Assunnah. Selamat membaca, semoga.-

Perjalanan Hidupku “Penuh Onak dan Duri”


Lahir ke dunia pada 2 Februari 1941 dengan bantuan dukun beranak di rumah orang tuaku di Jalan Sungkai No.72 (kini Jalan Dr Sutomo No.99) Kelurahan Kubu-Marapalam, Padang Timur Kodia Padang. Saat kelahiranku tengah berkecamuk Perang Dunia ke I, namun karena aku masih bayi tidak tahu itu apa namanya perang.
Sebagai biasanya setiap bayi yang baru lahir hingga balita (bayi usia bawah lima tahun) belum banyak mengenal lingkungan. Seperti diketahui
Indonesia berada dalam kekuasaan Pemerintah India-Belanda. Indonesia telah dijajah selama lebih kurang 350 tahun atau tiga setengah abad lamanya.
Menurut sejarah,1942 tentara sekutu mengalami kekalahan besar dan mulai tahun itu negara kita dijajah oleh Jepang. Namun lebih kurang tiga setengah tahun kemudian dalam Perang Dunia ke II berada dibawah tentara sekutu kalah penjajahan beralih pada Jepang. Tentara sekutu dengan Amerika Serikat (AS) sebagai komandonya melucuti tentara Jepang.
Aku waktu itu baru berumur 4 tahu dan di saat inilah aku barulah mengenal lingkungannya yaitu pada tahun 1945. Dan pada waktu ini Jepang kalah tanpa syarat setelah tentara sekutu menjatuhkan bom atom di Hirosima dan Nagasaki
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Belanda ingin kembali menjajah Indonesia, namun pada 17 Agustus 1945,Indonesia memproklamasi kemerdekaannya dengan Soekarno dan Muhammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama. Namun kemerdekaan itu belumlah mulus karena harus dipertanakan sebab Belanda ingin kembali menjajah bangsa Indonesia. Dalam usia ini aku sudah mulai berada dalam masa bermain, namun belum mengerti apa yang terjadi tanah air kita ini.
Belanda menbonceng dengan tentara sekutu untuk menumpas para bangsa Indoensia yang mempertahankan kemerdekaannya. Ini berlangsung lebih kurang selama 5 tahun dimana dalam peperangan mempertanakan kemerdekaan itu banyak korban berjatuhan dari baik kita , maupun Belanda.
Kemerdekaan ini hampir hampir lepas dari tangan bangsa Indonesia, terutama ketika Bung Karno dan Bung Hatta bebehasil ditangkap Belanda dan dibuang ke Bengkulu dan Ende.
Untuk tetap mempertahankan kemerdekaan atas prakarsa Bung Hatta dibentuklah Pemerintahan Darurat Republik Indoensia (PDRI) di pusatkan di Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Koto (bukan di Bukit Tinggi) seperti anggapan masyarakat selama ini. Mungkin pembentukannya di Bukittinggi, tetapi untuk lebih aman dari serbuan tentara Belanda DPRI di pusatkan di Koto Tinggi tersebut. Tempatnya memang hanya berseberangan gunung dengan Kota Bukit Tinggi. Di sini didirikan tugu perjuangan. Waktu aku berkunjung ke pusat PDRI ini masih terlihat Tugu Peringatannya dengan bagian kantor ditemukanlah susunan pemerintahan dengan presiden ...
Rangakaian sejarah ini tampak dilupakan baik oleh Bung Karno maupun Soeharto sebagai peresiden RI ke 1 dan ke 2. Barangkali kita bangsa Indonesia perlu meluruskan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia ini agar anak cucu kita dapat mengetahui rangakaian perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaannya.
Pada tahun 1950 setelah kemerdekaan bangsa Indonesia diakui secara facta dan de yure maka disebutkan masa ini sebagai masa kembali ke kedaulatan Indonesia merdeka.
(AH Djambek)

*Haji “Mabrur” adalah dambaan mereka


“Rasulullah saw ditanya mengenai amal yang paling utama. Maka sabdanya, beriman kepada Allah dan Rasulnya”,.Tanya orang itu lagi: “Kemudian apa?”. Jawab Rasulullah saw.: “Berjihad di jalan Allah”. Ditanya lagi: “Kemudian apa?”: “Setelah itu haji yang mabrur”.
“Barang siapa yang mengerjakan haji dan tidak berbuat buruk dan tidak fasik, maka ia kembali laksana bayi baru lahir dari ibunya (bersih dari dosa)”. (HR. Bukari-Muslim).
Haji yang mabrur ialah haji yang tidak dinodai dosa dan kembali ke kampungnya lebih mencintai akherat dari pada dunia.
“Jihad dari orang yang telah tua, orang yang lemah adan perempuan adalah naik haji” (Diriwayatkan oleh Nasa’i dan Isnadnya Hasan).
Telepon Redaksi Majalah AL IMAN juga berdering. Penelpon adalah Djamaris Djamin dari Sidoardjo, Jawa Timur. Ia minta maaf jika ada kesalahan kesalahannya dan mohon doa restu atas dirinya yang akan berangkat menunaikan ibadah haji. Pemimpn Redaksi majalah ini mendoakan dan semoga Bung Djamaris selamat dalam perjalan pergi dan pulang serta kembali membawa haji yang mabrur. “Konsentrasikan diri hanya untuk ibadah semata karena Allah”, pesan redaksi.
Pemberangkatan rombongan haji dari Indonesia dimulai tanggal 9 Januari 2002. Mereka nanti akan bertemu dengan saudara saudara seimnannya dari berbagai bangsa dan negara. Kita bisa membayangkan bagaimanan kalau sekitar hampir 4 juta manusia berkumpul menunaikan ibadah haji umroh yang sama sama menunaikan rukun haji. Karena itu tidak heran ibadah haji juga disebut ibadah phisik apalagi ketika melakukan rukun jumroh (melempar) di Mina. Di sini kita harus hati hati menjaga keselamatan diri kita agar tidak mengalami musibah. Jangan coba coba mengadu phisik dengan saudara saudara kita dari negara lain misalnya dari Afrika dan Turki yang badannya lauh lebih besar dan kuat dari kita bangsa Indonesia.
Ibadah haji dan umroh merupakan pula pengulangan rangkaian sejarah bagaimana Nabi Ibrahim mendapat ujian dari Allah SWT untuk menyembelih anaknya Ismail. Keduanya bapak dan anak karena begitu kuatnya imannya. Kalau perintah itu datang dari Allah SWT, maka tidak ada lagi pemikiran lain, kecuali melaksanakannya. Ketika Ibrahim membawa Ismail yang akan disembelih, maka beruntun datang godaan syaitan. Ibrahim melempar dengan batu para syaitan yang menggodanya. Namun begitu pisau tajam berada di leher Ismail, Allah Yang Mahakuasa menggantinya dengan seekor kibas (kambing). Untuk merayakan hari kemenangan yang disebut juga hari raya idul kurban, maka kita umat Islam sebelumnya memetong kambing, unta atau sapi. Kambing untuk satu orang dan unta atau sapi untuk tujuh orang. Bagi umat Islam yang ada kemampuan hendaklah mengikuti ikut berkurban yang dagingnya dibagi-bagikan pada fakir miskin, disamping yang berkurban juga dibolehkan memakannya sebagian kecil.
Bagi kita yang tidak atau belum berhaji tahun ini, semoga diberi rezeki oleh Allah untuk berkurban pada hari raya Idul Kurban tahun ini.

Kesehatan Mata


Cara Menjaga Mata Tetap Sehat Bebas Rabun Jauh, Dekat Dan Katarak Menghindari Penyakit Mata


1. Menonton Televisi Jangan Terlalu Dekat
Jarak yang aman untuk menonton televisi kalau tidak salah 2 meter untuk tv ukuran 14 inchi. Untuk layar yang lebih lebar otomatis jaraknya lebih jauh. Nonton layar bioskop pun sebaiknya mengambil kursi yang paling belakang.

2. Bekerja / Bermain Komputer Jangan Terlalu Lama
Biasakan memberi waktu dalam beraktivitas di depan layar komputer. Misalnya setiap 15 atau 30 menit sekali beristirahat melihat yang jauh-jauh selama lima sampai sepuluh menit agar mata tidak selalu dalam keadaan tegang karena melihat layar dengan jarak yang sangat dekat.

3. Bermain Video Game Jangan Terlalu Dekat
Anak-anak jaman sekarang banyak yang cuek terhadap kesehatan mata. Ini dapat kita lihat dengan banyak yang main ps / playstation atau vido game sejenis lainnya dekat dengan layar tv. Sebaiknya biasakan marahi anak yang bermain game terlalu dekat. Jaraknya mirip dengan poin nomor 1 di atas.

4. Membaca Buku
Jarak yang aman membaca buku adalah 30 cm. Bila terlalu dekat dapat membuat mata tegang dan mengakibatkan rabun jauh dalam jangka panjang. Membaca buku juga tidak boleh sambil tiduran. Penerangan pun juga harus cukup misalnya dengan lampu neon yang terang. Dengan demikian kesehatan mata akan tetap terjaga.

5. Hindari Debu Dan Polusi
Bagi anda yang sering beraktivitas di jalan raya seperti tukang ojek, polisi, polisi cepek, preman, supir angkot, kurir, dan lain sebagainya sebaiknya menggunakan pelindung mata seperti kacamata dan helm yang berkaca. Hindari debu yang masuk ke mata karena bisa membuat mata jadi infeksi dan membuat mata menjadi katarak.

6. Makan Makanan Bergizi, Berserat dan Bervitamin A
Mata butuh asupan zat-zat yang bergizi serta vitamin yang cukup agar dapat menjaga kondisi tetap fit. Biasakan memakan makanan yang berserat dan memiliki kandungan gizi yang cukup. Anda juga dapat mengkonsumsi suplemen atau mekanan yang mengandung vitamin A eperti wortel, alpukat, tomat, pepaya, dan lain sebagainya.

Jagalah kesehatan mata anda agar anda tidak tersiksa karena harus memakai kacamata terus-menerus. Dengan mata yang sehat anda punya banyak peluang untuk tembus tes-tes kesehatan yang mengharuskan mata anda sehat walafiat. Hubungi dokter setiap anda punya masalah dengan mata. Selamat mencoba.

Stres dan Depresi: Akibat Tidak Menjalankan Agama


"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta..." (QS. Thaahaa, 20:124)

"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. " (QS. Al An'aam, 6:125)

Keengganan orang-orang yang jauh dari agama untuk taat kepada Allah menyebabkan mereka terus-menerus menderita perasaan tidak nyaman, khawatir dan stres. Akibatnya, mereka terkena berbagai ragam penyakit kejiwaan yang mewujud pada keadaan raga mereka. Tubuh mereka lebih cepat mengalami kerusakan, dan mereka mengalami penuaan yang cepat dan melemah.

Sebaliknya, karena orang-orang beriman sehat secara kejiwaan, mereka tidak terkena stres, atau berkecil hati, dan jasmani mereka senantiasa prima dan sehat. Pengaruh baik akibat ketundukan mereka kepada Allah, tawakal mereka kepada-Nya dan kepribadian kokoh mereka, kemampuan melihat kebaikan dalam segala hal, dan ridha dengan apa yang terjadi sembari berharap akan janji-Nya, tercermin dalam penampilan raga mereka. Hal ini tentu saja dialami oleh mereka yang menjalani hidupnya sesuai ajaran Al Qur'an, dan yang benar-benar memahami agama. Tentu saja mereka pun dapat menderita sakit dan pada akhirnya mengalami penuaan, namun proses alamiah ini tidak disertai dengan kerusakan pada sisi kejiwaan sebagaimana yang dialami oleh selainnya.

Stres dan depresi, yang dianggap sebagai penyakit zaman kita, tidak hanya berbahaya secara kejiwaan, tapi juga mewujud dalam berbagai kerusakan tubuh. Gangguan umum yang terkait dengan stres dan depresi adalah beberapa bentuk penyakit kejiwaan, ketergantungan pada obat terlarang, gangguan tidur, gangguan pada kulit, perut dan tekanan darah, pilek, migrain [sakit kepala berdenyut yang terjadi pada salah satu sisi kepala dan umumnya disertai mual dan gangguan penglihatan] , sejumlah penyakit tulang, ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas, alergi, serangan jantung, dan pembengkakan otak. Tentu saja stres dan depresi bukanlah satu-satunya penyebab semua ini, namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan.

Stres, yang menimpa begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi kekhawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh: Kadar adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan reaksi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke dalam aliran darah; tekanan darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh.

Oleh karena stres yang parah, khususnya, mengubah fungsi-fungsi normal tubuh, hal ini dapat berakibat sangat buruk. Akibat stres, kadar adrenalin dan kortisol di dalam tubuh meningkat di atas batas normal. Peningkatan kadar kortisol dalam rentang waktu lama berujung pada kemunculan dini gangguan-gangguan seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan, penyakit pernapasan, eksim dan psoriasis [ sejenis penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bintik-bintik atau daerah berwarna kemerahan pada kulit, yang tertutupi oleh lapisan tanduk berwarna perak] . Kadar kortisol yang tinggi dapat berdampak pada terbunuhnya sel-sel otak. Sejumlah gangguan akibat stres digambarkan dalam sebuah sumber sebagaimana berikut:

Terdapat kaitan penting antara stres dan tegang [penegangan], serta rasa sakit yang ditimbulkannya. Penegangan yang diakibatkan stres berdampak pada penyempitan pembuluh darah nadi, gangguan pada aliran darah ke daerah-daerah tertentu di kepala dan penurunan jumlah darah yang mengalir ke daerah tersebut. Jika suatu jaringan mengalami kekurangan darah hal ini akan langsung berakibat pada rasa sakit, sebab suatu jaringan yang di satu sisi mengalami penegangan mungkin sedang membutuhkan darah dalam jumlah banyak dan di sisi lain telah mendapatkan pasokan darah dalam jumlah yang kurang akan merangsang ujung-ujung saraf penerima rasa sakit. Di saat yang sama zat-zat seperti adrenalin dan norepinefrin, yang mempengaruhi sistem saraf selama stres berlangsung, juga dikeluarkan. Hal ini secara langsung atau tidak langsung meningkatkan dan mempercepat penegangan otot. Demikianlah, rasa sakit berakibat pada penegangan, penegangan pada kecemasan, dan kecemasan memperparah rasa sakit.

Akan tetapi, salah satu dampak paling merusak dari stres adalah serangan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang agresif, khawatir, cemas, tidak sabar, dengki, suka memusuhi dan mudah tersinggung memiliki peluang terkena serangan jantung jauh lebih besar daripada orang yang tidak memiliki kecenderungan sifat-sifat tersebut.

Alasannya adalah bahwa rangsangan berlebihan pada sistem saraf simpatetik [yakni sistem saraf yang mengatur percepatan denyut jantung, perluasan bronkia, penghambatan otot-otot halus sistem pencernaan makanan, dsb.], yang dimulai oleh hipotalamus, juga mengakibatkan pengeluaran insulin yang berlebihan, sehingga menyebabkan penimbunan kadar insulin dalam darah. Ini adalah permasalahan yang teramat penting. Sebab, tak satu pun keadaan yang berujung pada penyakit jantung koroner memainkan peran yang sedemikian paling penting dan sedemikian berbahaya sebagaimana kelebihan insulin dalam darah.

Para ilmuwan telah mengetahui bahwa semakin parah tingkat stres, maka akan semakin lemahlah peran positif sel-sel darah merah di dalam darah. Menurut sebuah penelitian yang dikembangkan oleh Linda Naylor, pimpinan perusahaan alih teknologi Universitas Oxford, pengaruh negatif berbagai tingkatan stres pada sistem kekebalan tubuh kini dapat diukur.

Terdapat kaitan erat antara stres dan sistem kekebalan tubuh. Stres kejiwaan memiliki dampak penting pada sistem kekebalan dan berujung pada kerusakannya. Saat dilanda stres, otak meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh, yang melemahkan sistem kekebalan. Atau dengan kata lain, terdapat hubungan langsung antara otak, sistem kekebalan tubuh dan hormon. Para pakar di bidang ini menyatakan:

Pengkajian terhadap stres kejiwaan atau stres raga telah mengungkap bahwa selama stres berat berlangsung terjadi penurunan pada daya kekebalan yang berkaitan dengan keseimbangan hormonal. Diketahui bahwa kemunculan dan kemampuan bertahan dari banyak penyakit termasuk kanker terkait dengan stres.

Singkatnya , stres merusak keseimbangan alamiah dalam diri manusia. Mengalami keadaan yang tidak normal ini secara terus-menerus akan merusak kesehatan tubuh, dan berdampak pada beragam gangguan fungsi tubuh. Para ahli menggolongkan dampak buruk dari stres terhadap tubuh manusia dalam sejumlah kelompok utama sebagaimana berikut:

- Cemas dan Panik: Suatu perasaan yang menyebabkan peristiwa tidak terkendali.
- Mengeluarkan keringat yang semakin lama semakin banyak
- Perubahan suara: Berbicara secara gagap dan gugup
- Aktif yang berlebihan: Pengeluaran energi yang tiba-tiba, pengendalian diabetik yang lemah
- Kesulitan tidur: Mimpi buruk
- Penyakit kulit: Bercak, bintik-bintik, jerawat, demam, eksim dan psoriasis .
- Gangguan saluran pencernaan: Salah cerna, mual, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan
- Penegangan otot: gigi yang bergesekan atau terkunci, rasa sakit sedikit tapi terus-menerus pada rahang, punggung, leher dan pundak
- Infeksi berintensitas rendah: pilek, dsb.
- Migrain
- Denyut jantung dengan kecepatan yang tidak wajar, rasa sakit pada dada, tekanan darah tinggi
- Ketidakseimbangan ginjal, menahan air
- Gangguan pernapasan, pendek napas
- Alergi
- Sakit pada persendian
- Mulut dan tenggorokan kering
- Serangan jantung
- Melemahnya sistem kekebalan
- Pengecilan di bagian otak
- Perasaan bersalah dan hilangnya percaya diri
- Bingung, ketidakmampuan menganalisa secara benar, kemampuan berpikir yang rendah, daya ingat yang lemah
- Rasa putus asa yang besar, meyakini bahwa segalanya berlangsung buruk
- Kesulitan melakukan gerak atau diam, memukul-mukul dengan irama tetap
- Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau kesulitan melakukannya
- Mudah tersinggung dan sangat peka
- Bersikap yang tidak sesuai dengan akal sehat
- Perasaan tidak berdaya atau tidak berpengharapan
- Kehilangan atau peningkatan nafsu

Kenyataan bahwa mereka yang tidak mengikuti nilai-nilai ajaran agama mengalami "stres" dinyatakan oleh Allah dalam Al Qur'an :

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta..." (QS. Thaahaa, 20:124)

Dalam sebuah ayat lain, Allah telah menyatakan bahwa

" … hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja…" (QS. At Taubah, 9:118)

Kehidupan yang "gelap dan sempit" ini, atau stres, nama yang diberikan di masa kini, adalah akibat ketidakmampuan orang-orang tak beriman untuk menaati nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama. Kini, para dokter menyatakan bahwa jiwa yang tenang, damai dan penuh percaya diri sangatlah penting dalam melindungi pengaruh stres. Kepribadian yang tenang dan damai hanya dimungkinkan dengan menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an . Sungguh, telah dinyatakan dalam banyak Al Qur'an bahwa Allah akan memberikan "ketenangan" dalam diri orang-orang beriman. (Al Qur'an , 2:248, 9:26, 40, 48:4, 18) Janji Tuhan kita terhadap orang-orang beriman telah dinyatakan sebagaimana berikut:

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS, An Nahl, 16: 97)
Harun Yahya

Jangan Begadang......


Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia
kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37
tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati
(SGOT, SGPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui
positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!

Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks
pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila
pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK.
Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter
spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya
memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata
memiliki pengetahuan yang tidak benar.
Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar.

Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin,
demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter
yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah,
bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker
hati sulit untuk disembuhkan.

Penyebab utama kerusakan hati adalah :

1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling
utama

2. Pola makan yang terlalu berlebihan.

3. Tidak makan pagi.

4. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.

5. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan
pengawet, zat tambahan, zat pewarna,
pemanis buatan.

6. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan
minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski
menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan
mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat,
kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.

7. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat
matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau
dimasak matang 3/5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat
itu juga, jangan disimpan.

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya
tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan
dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita
dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna
sesuai dengan jadwalnya,

Sebab:

@ Malam hari pk 9 – 11: adalah pembuangan
zat- zat tidak berguna/beracun (de-toxin) dibagian sistem antibodi
(kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui
dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu
rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya
mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak
negatif bagi kesehatan.

@ Malam hari pk 11 – dini Hari pk 1: saat proses de-toxin di bagian
hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

@ Dini hari pk 1 – 3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung
dalam kondisi tidur.

@ Dini hari pk 3 – 5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan
terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini.
Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan,
maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses
pembuangan kotoran.

@ Pagi pk 5 – 7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar
kecil.

@ Pagi pk 7 – 9: waktu penyerapan gizi
makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit
sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk
7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.
Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan
masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak
makan sama sekali. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan
mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu,dari
tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang
belakang untuk memproduksi darah. Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan
jangan terlalu sering begadang.

Jangan Sepelekan Flu


INFLUENZA jangan dianggap sepele. Penyakit ini dapat berbahaya jika tidak ditangani segera. Setiap tahunnya, 5-15 % orang dewasa dan 15-42 % anak-anak terkena influenza padahal ada cara efektif untuk pencegahan, yaitu dengan vaksinasi. Demikian yang diungkapkan dr Erica Lukman Sp THT-KL, MQH dari Panacea Clinic Balikpapan.
Erica menjelaskan, influenza adalah penyakit infeksi yang mudah menular dan disebabkan oleh virus influenza, yang menyerang saluran pernapasan. Berlawanan dengan pendapat umum, influenza bukan batuk pilek biasa yang tidak berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi.
“Penyakitflu sangat mudah menular. Penularan virusnya terjadi melalui udara pada saat berbicara, batuk dan bersin. Influenza menular selama 1-2 hari sebelum gejalanya muncul, itulah sebabnya penyebaran virus ini sulit dihentikan,” bebernya.
Dikatakan, gejala utama influenza adalah demam lebih 38oc, sakit kepala, sakit otot di seluruh badan, pilek, sakit tenggorokan, batuk dan badan lemah. Di negara tropis seperti Indonesia, sebutnya, influenza terjadi sepanjang tahun.
Ditambahkan, setiap tahun influenza dapat menyebabkan ribuan orang meninggal dunia. Biaya pengobatan, biaya penanganan komplikasi dan kerugian akibat hilangnya hari kerja karena penyakit ini sangat tinggi.
Sementara di negara bermusim empat, terangnya, setiap tahun pada musim dingin terjadi letusan influenza yang banyak menimbulkan komplikasi dan kematian pada orang-orang yang berisiko tinggi seperti usia lanjut (60 tahun ke atas), anak-anak penderita asma, penderita penyakit kronis (paru, jantung, ginjal, diabetes) serta penderita gangguan sistem pencernaan.
Disebutkan, adapun komplikasi dari penyakit influenza ini adalah Pneumonia atau radang paru. Selain itu, bila penderita sudah mempunyai penyakit kronis lain sebelumnya (penyakit jantung, paru-paru, ginjal, diabetes dan lain-lain) penyakit-penyakit itu dapat menjadi lebih berat akibat influenza.
Bagaimana cara supaya terhindar dari penyakit influenza ini? Erica mengatakan, cara pertama yang harus dilakukan adalah memelihara hidup sehat, yakni dengan makanan sehat dan olahraga teratur.
“Cara selanjutnya adalah dengan melakukan vaksinasi flu yang direkomendasikan oleh WHO setiap tahunnya,” bebernya
Lebih lanjut dikatakan, vaksin flu aman dan ditoleransi dengan baik. Biasanya, reaksi samping yang paling sering terjadi adalah rasa sakit di tempat suntikan yang akan hilang 24-72 jam kemudian.
PR: wait… I: wait… L: wait… LD: wait… I: wait… wait… Rank: wait… Traffic: wait… Price: wait… C: wait…

Disarankan, vaksin terhadap influenza sebaiknya diberikan sebelum musim influenza tiba. Untuk Indonesia, influenza terjadi sepanjang tahun sehingga untuk mencegahnya adalah dengan melakukan vaksinasi sesegera mungkin. (dha)

Rabu, 22 Juli 2009

Lowongan di Koran Daerah -Kompas Gramedia-

Kelompok Koran Daerah–Kompas Gramedia yang berkembang pesat memberikan kesempatan terbuka bagi anda yang mencari peluang dalam berkarier untuk bergabung sebagai:

1. Manager Pemasaran (kode: K-MP)
- S1 semua jurusan
- Pengalaman sebagai Manager Pemasaran min. 2 thn.
- Usia maks. 32 tahun, bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia

2. Manager Keuangan (kode: K-MK)
- S1 Akuntansi
- Pengalaman sebagai Manager Akuntansi min. 2 thn.
- Usia maks. 32 tahun, bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia

3. Manager HRD & GA (kode: K-HRD&GA)
- S1 semua jurusan
- Pengalaman sebagai Manager HRD & Umum min. 2 thn.
- Usia maks. 32 tahun, bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia

4. Manager Promosi (kode: K-M.PRO)
- S1 semua jurusan
- Pengalaman min sebagai Supervisor Promo min. 2 thn.
- Usia maks. 32 tahun, bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia

5. Redaktur (kode: K-RED)
- S1 semua jurusan
- Pengalaman sebagai Redaktur min. 2 thn. atau sebagai wartawan min. 5 thn.
- Usia maks. 32 tahun, bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia

6. Staf Umum (kode: K-UM)
- S1 semua jurusan
- Pria, usia maks. 27 thn.
- Berpengalaman min. 1 thn.
- Memiliki SIM A atau C

7. Web Developer (kode: K-IT)
- S1 jurusan Teknik/Manajemen Informatika
- Pria, usia maks. 27 thn.
- Menguasai aplikasi web program, instalasi server, LAN, PHP, MYSQL/SQL
- Lokasi Kerja: Jakarta

8. Desain Grafis/Layouter (kode: K-DG)
- SMU-S1 jurusan Teknik/Manajemen Informatika
- Pria, usia maks. 25 thn.
- Menguasai Page Maker, Photoshop, Corel Draw & Freehand
- Melampirkan contoh karya (dlm format print out)
Cara Mengajukan Lamaran

Kirimkan lamaran lengkap, CV, pasfoto 2 lembar ukuran 4×6, fotokopi KTP ke:

HR – PT. Indopersda Primamedia
Jl. Palmerah Selatan no. 3
Jakarta Pusat 10270
atau ke:
persda.rekrutmen@gmail.com

Cantumkan kode posisi di sudut kiri atas amplop. Lamaran paling lambat diterima 4 Juli 2009. Hanya pelamar yang memenuhi persyaratan yang akan diproses.

Nabi Nuh as

Nabi Nuh adalah nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.

Dakwah Nabi Nuh Kepada Kaumnya

Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dari Allah dalam masa “fatrah” masa kekosongan di antara dua rasul di mana biasanya manusia secara beransur-ansur melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi yang meninggalkan mereka dan kembali bersyirik meninggalkan amal kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di bawah pimpinan Iblis.
Demikianlah maka kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang di tengah-tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala ialah patung-patung yang dibuat oleh tangan-tangan mereka sendiri disembahnya sebagai tuhan-tuhan yang dapat membawa kebaikan dan manfaat serta menolak segala kesengsaraan dan kemalangan.berhala-berhala yang dipertuhankan dan menurut kepercayaan mereka mempunyai kekuatan dan kekuasaan ghaib ke atas manusia itu diberinya nama-nama yang silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka.Kadang-kadang mereka namakan berhala mereka ” Wadd ” dan ” Suwa ” kadangkala ” Yaguts ” dan bila sudah bosan digantinya dengan nama ” Yatuq ” dan ” Nasr “.

Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat oleh iblis itu, mengajak mereka meninggalkan syirik dan penyembahan berhala dan kembali kepada tauhid menyembah Allah Tuhan sekalian alam melakukan ajaran-ajaran agama yang diwahyukan kepadanya serta meninggalkan kemungkaran dan kemaksiatan yang diajarkan oleh Syaitan dan Iblis.
Nabi Nuh menarik perhatian kaumnya agar melihat alam semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit dengan matahari, bulan dan bintang-bintang yang menghiasinya, bumi dengan kekayaan yang ada di atas dan di bawahnya, berupa tumbuh-tumbuhan dan air yang mengalir yang memberi kenikmatan hidup kepada manusia, pengantian malam menjadi siang dan sebaliknya yang kesemua itu menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Tuhan yang harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri.Di samping itu Nabi Nuh juga memberitakan kepada mereka bahwa akan ada gajaran yang akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia iaitu syurga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama yang berupa kemungkaran dan kemaksiatan.

Nabi Nuh yang dikurniakan Allah dengan sifat-sifat yang patut dimiliki oleh seorang nabi, fasih dan tegas dalam kata-katanya, bijaksana dan sabar dalam tindak-tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kepada kaumnya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dengan cara yang lemah lembut mengetuk hati nurani mereka dan kadang kala dengan kata-kata yang tajam dan nada yang kasar bila menghadapi pembesar-pembesar kaumnya yang keras kepala yang enggan menerima hujjah dan dalil-dalil yang dikemukakan kepada mereka yang tidak dapat mereka membantahnya atau mematahkannya.

Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tanaganya berdakwah kepda kaumnya dengan segala kebijaksanaan, kecekapan dan kesabaran dan dalam setiap kesempatan, siang mahupun malam dengan cara berbisik-bisik atau cara terang dan terbuka terbyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang dpt menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya, yang menurut sementara riwayat tidak melebihi bilangan seratus orang Mereka pun terdiri dari orang-orang yang miskin berkedudukan sosial lemah. Sedangkan orang yang kaya-raya, berkedudukan tingi dan terpandang dalam masyarakat, yang merupakan pembesar-pembesar dan penguasa-penguasa tetap membangkang, tidak mempercayai Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan sesekali tidak merelakan melepas agamanya dan kepercayaan mereka terhadap berhala-berhala mereka, bahkan mereka berusaha dengan mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan mengagalkan usaha dakwah Nabi nuh.

Berkata mereka kepada Nabi Nuh:”Bukankah engkau hanya seorang daripada kami dan tidak berbeda drp kami sebagai manusia biasa. Jikalau betul Allah akan mengutuskan seorang rasul yang membawa perintah-Nya, nescaya Ia akan mengutuskan seorang malaikat yang patut kami dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia biasa seperti engkau hanya dpt diikuti orang-orang rendah kedudukan sosialnya seperti para buruh petani orang-orang yang tidak berpenghasilan yang bagi kami mereka seperti sampah masyarakat.Pengikut-pengikutmu itu adalah orang-orang yang tidak mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpa memikirkan dan menimbangkan masak-masak benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmu itu. Cuba agama yang engkau bawa dan ajaran -ajaran yang engkau sadurkan kepada kami itu betul-betul benar, nescaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya orang-orang yang mengemis pengikut-pengikutmu itu. kami sebagai pemuka-pemuka masyarakat yang pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yang luas dan yang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudak kami menerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai kelebihan di atas kami tentang soaL-soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup.kami jauh lebih pandai dan lebih mengetahui drpmu tentang hal itu semua.nya.Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau adalh pendusta belaka.”

Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok-olokan kaumnya:”Adakah engkau mengira bahwa aku dpt memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku mempunyai kekuasaan untuk menjadikan kamu orang-orang yang beriman jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti-bukti kebenaran dakwahku dan tetap mempertahakan pendirianmu yang tersesat yang diilhamkan oleh kesombongan dan kecongkakan karena kedudukan dan harta-benda yang kamu miliki.Aku hanya seorang manusia yang mendpt amanat dan diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kamu. Jika kamu tetap berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yang benar dan menerima agama Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kepada Allah untuk menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya keatas diri kamu. Aku hanya pesuruh dan rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu sekalian jika Ia kehendaki.Dialah pula yang berkuasa menurunkan seksa danazab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa ,Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.”.

Kaum Nuh mengemukakan syarat dengan berkata:”Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi sokongan dan semangat kepada kamu dan kepada agama yang engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dari orang-orang petani, buruh dan hamaba-hamba sahaya itu. Usirlah mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dpt bergaul dengan mereka duduk berdampingan dengan mereka mengikut cara hidup mereka dan bergabung dengan mereka dalam suatu agama dan kepercayaan. Dan bagaimana kami dpt menerima satu agama yang menyamaratakan para bangsawan dengan orang awam, penguasa dan pembesar dengan buruh-buruhnya dan orang kaya yang berkedudukan dengan orang yang miskin dan papa.”

Nabi Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan berkata:”Risalah dan agama yang aku bawa adalah untuk semua orang tiada pengecualian, yang pandai mahupun yang bodoh, yang kaya mahupun miskin, majikan ataupun buruh ,diantara peguasa dan rakyat biasa semuanya mempunyai kedudukan dan tempat yang sama trehadap agama dan hukum Allah. Andai kata aku memenuhi pensyaratan kamu dan meluluskan keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yang setia itu, maka siapakah yang dpt ku harapkan akan meneruskan dakwahku kepada orang ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkan drpku orang-orang yang telah beriman dan menerima dakwahku dengan penuh keyakinan dan keikhlasan di kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, orang-orang yang telah membantuku dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangi dakwahku. Dan bagaimanakah aku dpt mempertanggungjawabkan tindakan pengusiranku kepada mereka terhadap Allah bila mereka mengadu bahawa aku telah membalas kesetiaan dan ketaatan mereka dengan sebaliknya semata-mata untuk memenuhi permintaanmu dan tunduk kepada pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dpt diterima oleh akal dan fikiran yang sihat. Sesungguhnay kamu adalah orang-orang yang bodoh dan tidak berfikiran sihat.

Pada akhirnya, karena merasa tidak berdaya lagi mengingkari kebenaran kata-kata Nabi Nuh dan merasa kehabisan alasan dan hujjah untuk melanjutkan dialog dengan beliau, maka berkatalah mereka:
“Wahai Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialog serta mendengar dakwahmu yang sudah menjemukan itu. Kami tetap tidak akan mengikutimu dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan bertegang lidah dengan kami. datangkanlah apa yang engkau benar-benar orang yang menepati janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu dan ancamanmu dalam kenyataan. Karena kami masih tetap belum mempercayaimu dan tetap meragukan dakwahmu.”

Nabi Nuh Berputus Asa Dari Kaumnya

Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, mengajak mereka meninmggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan beribadah kepada Allah Yang maha Kuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan gelap ke jalan yang benar dan terang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya, mangangkat darjat manusia yang tertindas dan lemah ke tingak yang sesuai dengan fitrah dan qudratnya dan berusaha menghilangkan sifat-sifat sombong dan bongkak yang melekat pd para pembesar kaumnya dan medidik agar mereka berkasih sayang, tolong-menolong diantara sesama manusia. Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyedarkan an menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadat kepada Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai seramai seratus orang, walaupun ia telah melakukan tugasnya dengan segala daya-usahanya dan sekuat tenaganya dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan cercaan makian kaumnya, karena ia mengharapkan akan dtg masanya di mana kaumnya akan sedar diri dan dtg mengakui kebenarannya dan kebenaran dakwahnya. Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis. Hal mana Nabi Nuh berupa berfirman Allah yang bermaksud:

“Sesungguhnya tidak akan seorang drp kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka yang telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka jgnlah engkau bersedih hati karena apa yang mereka perbuatkan.”
Dengan penegasan firman Allah itu, lenyaplah sisa harapan Nabi Nuh dari kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru:”Ya Allah! Jgnlah Engkau biarkan seorang pun drp orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang kafir spt.mereka.”

Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam.

Nabi Nuh Membuat Kapal

Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bhn yang diperlukan untuk maksud tersebut, kemudian dengan mengambil tempat di luar dan agak jauh dari kota dan keramaiannya mereka dengan rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembinaan kapal yang diperintahkan itu.
Walaupun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dpt bekerja dengan tenang tanpa gangguan bagi menyelesaikan pembinaan kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan cemuhan kaumnya yang kebetulan atau sengaja melalui tempat kerja membina kapal itu. Mereka mengejek dan mengolok-olk dengan mengatakan:”Wahai Nuh! Sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal?Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal.Dan kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang ankan menarik kapalmu ke laut?”Dan lain-lain kata ejekan yang diterima oleh Nabi Nuh dengan sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab:”Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika kamu sekrg mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak bg kami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak untuk apa kapal yang kami siapkan ini.Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu.”

Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah:”Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda drp-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku.”
Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yang rendah mahupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.

Dengan iringan”Bismillah majraha wa mursaha”belayarlah kapal Nabi Nuh dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihatlah orang-orang kafir bergelut melawan gelombang air yang menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkaman maut yang sudah sedia menerkam mereka di dalam lipatan gelombang-gelombang itu.
Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat orang-orang kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putera sulungnya yang bernama “Kan’aan” timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang yang tidak menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang sedang menerima hukuman Allah itu. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa cinta dan kasih sayang seorang ayah terhadap putera kandungnya yang berada dalam keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang.

Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dengan sekuat suaranya memanggil puteranya:Wahai anakku! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau dan berimanlah kepada Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut yang engkau menjalani hukuman Allah.” Kan’aan, putera Nabi Nuh, yang tersesat dan telah terkena racun rayuan syaitan dan hasutan kaumnya yang sombong dan keras kepala itu menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya yang menyayanginya dengan kata-kata yang menentang:”Biarkanlah aku dan pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu aku akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dengan berlindung di atas bukit yang tidak akan dijangkau oleh air bah ini.”

Nuh menjawab:”Percayalah bahawa tempat satu-satunya yang dapat menyelamatkan engkau ialah bergabung dengan kami di atas kapal ini. Masa tidak akan ada yang dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yang telah ditimpakan ini kecuali orang-orang yang memperolehi rahmat dan keampunan-Nya.”
Setelah Nabi Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah Kan’aan disambar gelombang yang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air mengikut kawan-kawannya dan pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka itu.

Nabi Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian puteranya dalam keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah. Beliau berkeluh-kesah dan berseru kepada Allah:”Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku itu adalah darah dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalha janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yang Maha Berkuasa.”Kepadanya Allah berfirman:”Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang kafir drp kaummu.Coretlah namanya dari daftar keluargamu.Hanya mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalanmu dan beriman kepada-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah Aku janjikan perlindungannya danterjamin keselamatan jiwanya.Adapun orang-orang yang mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang yang bodoh.”

Nabi Nuh sedar segera setelah menerima teguran dari Allah bahwa cinta kasih sayangnya kepada anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir termasuk puteranya sendiri. Ia sedar bahawa ia tersesat pd saat ia memanggil puteranya untuk menyelamatkannya dari bencana banjir yang didorong oleh perasaan naluri darah yang menghubungkannya dengan puteranya padahal sepatutnya cinta dan taat kepada Allah harus mendahului cinta kepada keluarga dan harta-benda. Ia sangat sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun dan maghfirahnya dengan berseru:”Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaitan yang terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuatu yang aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi orang yang rugi.”

Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yang kafir dan zalim sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit ” Judie ” dengan iringan perintah Allah kepada Nabi Nuh:”Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yang menyertaimu dengan selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yang menyertaimu.”

Kisah Nabi Nuh Dalam Al-Quran

Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat dari 28 surah di antaranya surah Nuh dari ayat 1 sehinga 28, juga dalam surah “Hud” ayat 27 sehingga 48 yang mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas mereka.

Pengajaran Dari Kisah Nabi Nuh A.S.

Bahawasanya hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan drp hubungan yang terjalin karena ikatan darah atau kelahiran. Kan’aan yang walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah s.w.t. dikeluarkan dari bilangan keluarga ayahnya karena ia menganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yang dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi dan menentangnya.

Maka dalam pengertian inilah dapat difahami firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud:”Sesungguhnya para mukmin itu adalah bersaudara.” Demikian pula hadis Rasulullah s.a.w.yang bermaksud:”Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika ia menyintai saudaranya yang beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri.”Juga peribahasa yang berbunyi:”Adakalanya engkau memperolehi seorang saudara yang tidak dilahirkan oleh ibumu.”

Toggle